PERESMIAN WAKAF SUMUR MASJID SAYYIDUNA UMAR
Kamis, 24 Februari 2022
KAB. SUMEDANG - Penantian masyarakat Dusun Brojol RT. 005 RW. 003, Desa Sukamulya, Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, untuk memiliki sumber air bersih yang layak konsumsi akhirnya berakhir sudah. Pada hari Rabu (23/02) bertempat di halaman Masjid Sayyiduna umar, Ganjar Mutaqin, Manajer Program Indonesia Berbagi, mewakili Direktur Indonesia Berbagi, meresmikan Wakaf Sumur Masjid Sayyiduna Umar dengan melakukan gunting pita dan penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Ustadz Wawan, pemuka agama setempat. Acara tersebut dihadiri perwakilan masyarakat Dusun Brojol, khususnya masyarakat sekitar Masjid Sayyiduna Umar.
Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan, peresmian Wakaf Sumur Masjid Sayyiduna Umar, sebelumnya telah melalui beberapa tahapan mulai dari assessment wilayah, uji Geolistrik, dan pelaksanaan pengeboran, “Semoga acara hari ini berjalan baik dan lancar, serta program wakaf sumur ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Dusun Brojol, sehingga semakin banyak masyarakat yang beribadah ke masjid ini dan dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, mencuci, berwudhu dan lain-lain. Tidak lupa juga kita do’akan kepada semua donatur yang sudah menitipkan hartanya melalui program wakaf sumur ini kepada Indonesia Berbagi, semoga setiap tetesan air yang keluar dari keran air ini akan menjadikan pahala yang berlimpah, Allah SWT berikan kesehatan serta ada dalam lindungan-Nya.”
Ketua DKM Masjid Sayyiduna Umar, Khoirudin (53), mengatakan adanya perbedaan kualitas air yang diperoleh dari sumur lama dengan sumur baru yang dibangun oleh Indonesia Berbagi, “Dari segi rasa, kata orang sini mah langsung dingin dan tidak terasa asin, kalau sumur yang lama biasanya ada rasa asin, dan kami sampaikan terima kasih kepada tim Indonesia Berbagi yang telah mengadakan wakaf sumur di masjid kami. Kami berharap sumur ini akan lebih bermanfaat menjadikannya sumber air bagi masyarakat sekitar, dan kalau diperbolehkan juga nanti akan kami salurkan ke rumah-rumah untuk dikonsumsi sehari-hari,” katanya.
Apresiasi akan adanya wakaf sumur di Masjid Sayyiduna Umar juga disampaikan Mansur (56), warga Dusun Brojol yang berprofesi sebagai petani dan juga membantu dalam pelaksanaan pengeboran sumur, “Saya menyampaikan terima kasih kepada Indonesia Berbagi dengan diberikannya sumur ini kepada kami, saya melihat antara air yang keluar sebelumnya dibandingkan dengan yang sekarang (pasca dibor) Alhamdulillah air yang keluarnya itu langsung bagus, biasanya air yang keluar dari keran itu suka ada pasir atau sedikitnya ada semacam kotoran (serbuk besi), tapi ini airnya langsung bening, bagus sekali. Dan juga kepada donatur, semoga diberikan kesehatan yang ‘afiyat, diberikan rejeki yang lebih besar lagi dan cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT. Aamiin.”
Hal senada juga disampaikan Ijoh Chodijah (47), seorang ibu rumah tangga, dengan sangat terharu dan berkaca-kaca, Ijoh menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur Indonesia Berbagi, “Alhamdulillah air yang kami terima sangat bermanfaat, mudah-mudahan para donatur mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT dan dilapangkan rezekinya. Mudah-mudahan dengan adanya air yang mengalir dari sumur bor Indonesia Berbagi, menjadikan kami lebih sehat dan bisa bermanfaat bagi lingkungan yang ada di sekitar sini. Kalau dulu airnya asin, ke pakaiannya jadi kuning, ke lantai juga kurang baik jadi ada kerak di lantai keramik. Kalau air yang sekarang, airnya terasa lebih sejuk dan lebih dingin ketika dipegang, dan lebih bening. Airnya mengalir lebih deras dari kerannya, kalau dulu di kerannya juga agak tersendat karena mungkin kandungan mineralnya yang tinggi dan kerasa asin, kalau diminum juga kurang bagus untuk kesehatan sehingga sering sakit pinggang dan untuk menghindari sakit pinggang dulu sering beli air galon.”
Wakaf Sumur Masjid Sayyiduna Umar merupakan wakaf sumur pertama yang digulirkan Indonesia Berbagi, kedepannya akan lebih banyak lagi wakaf sumur untuk menjangkau daerah yang membutuhkan air bersih yang layak konsumsi di Indonesia, khususnya di provinsi Jawa Barat. (SMD/Nursyamsiah)