Lupus Merenggutnya, Perjuangan Shofi kini telah Usai
Rabu, 28 Agustus 2024
KOTA BANDUNG - Selama hampir sepekan menjalani perawatan di RSHS Bandung, kini perjuangan Shofi (13), anak penyandang Lupus Nefritis dari Subang itu telah usai. Shofi dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 27 Agustus 2024 pukul 23.15 WIB, di Ruang Isolasi Khusus Kemuning (RIKK) RSHS Bandung.
Tim Indonesia Berbagi yang digawangi Tantan S. Noviansyah, Manajer Program Indonesia Berbagi, sedari awal telah melakukan pendampingan kepada keluarga Shofi untuk kembali menjalani pengobatan Lupus Nefritis yang diderita Shofi, yang sempat terhenti setahun lamanya. Dan juga memberikan kembali santunan tambahan, sebagai bekal saat menjalani pengobatan di RSHS.
Pada Kamis (22/8), Shofi kembali menjalani rawat jalan di Poli Nefrologi Anak RSHS Bandung. Karena sempat terhenti pengobatan selama setahun, Shofi menjalani beberapa pemeriksaan berupa cek darah, urin, rontgen thorax, dan paru-paru.
Untuk pemeriksaan paru-paru tertunda, baru bisa dilakukan esok hari. Sehingga, tim Indonesia Berbagi, berinisiatif membawa Shofi dan keluarganya ke salah satu Rumah Singgah Pasien (RSP) yang berada di sekitar RSHS. Belum lama sampai di RSP, Tim Indonesia Berbagi mendapat kabar dari pihak RSHS untuk segera membawa Shofi ke IGD. Dikarenakan hasil dari pemeriksaan rontgen thorax dan hasil lab, terlihat adanya pembengkakan jantung, dengan HB dan trombosit yang rendah.
Shofi segera dilarikan ke IGD, untuk mendapatkan perawatan segera atas kondisinya yang memprihatinkan. Juga karena ada riwayat penyakit TBC Paru yang dideritanya dengan pengobatan yang belum tuntas, sehingga Shofi masuk ruang isolasi IGD RSHS.
Selama 3 hari, dari Kamis malam (22/8) sampai Sabtu malam (24/8), Shofi masih di ruang isolasi IGD RSHS sebelum dipindah ke Ruang Isolasi Khusus Kemuning (RIKK). Dalam rentang waktu tersebut, Shofi telah ditransfusi darah sebanyak 2 labu, cuci darah yang semula direncanakan, terpaksa ditunda karena Shofi mengalami kejang.
Pada Sabtu malam (24/8), Shofi akhirnya dipindah ke Ruang Isolasi Khusus Kemuning (RIKK). Shofi dipantau kondisinya secara ketat oleh tim dokter RSHS. Kondisi Shofi kian memprihatinkan, sudah 2 hari kondisinya kritis dan tidak sadarkan diri.
Lupus telah menggerogoti tubuh Shofi, hampir seluruh organ terkena dampaknya, ginjal sebelah kirinya sudah tidak berfungsi lagi, sehingga tidak mampu secara optimal menyaring hasil metabolisme tubuh yang terkandung dalam darah, dan membuang hasil metabolisme yang tidak diperlukan dalam tubuh melalui urine.
Pada Selasa (27/8), Shofi menjalani cuci darah, dan hanya mampu bertahan hanya sampai 2 jam, karena Shofi mengalami kejang, dan masih tak sadarkan diri. Hingga pada akhirnya, pada Selasa (27/8) pukul 23.15 WIB, Shofi dinyatakan telah meninggal dunia.
Tim Indonesia Berbagi, mengantarkan Shofi ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Kabupaten Subang, dan dimakamkan pada Rabu pagi (28/8).
Selamat jalan Shofi, anak kuat dan hebat, yang tetap berjuang sampai Allah SWT memanggil pulang. Sang Khalik lebih menyayangimu.***
(Nursyamsiah)