ANCAMAN ALLAH SWT BAGI ORANG YANG SOMBONG
Senin, 21 November 2022 05:58:30 | Admin
Hati mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, baik buruknya amalan seseorang tergantung hatinya, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam pandangan Islam, penyakit ada 2 jenis, yaitu penyakit badan dan penyakit hati. Penyakit badan seperti yang telah kita ketahui beragam penyakitnya mulai ringan sampai kronis, yang secara kasatmata terlihat jelas, sedangkan penyakit hati tidak mudah kita mengenalinya, karena tak tampak secara fisik, dan terkadang hanya bisa dirasakan dan disadari oleh pelakunya sendiri.
Salah satu penyakit hati yang wajib kita hindari adalah Sombong. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang hakikat sombong, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berikut ini:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim)
Dalam hadits di atas, jelas sekali bahwa sombong itu adalah menolak kebenaran yang semuanya bermuara kepada-Nya, dan merendahkan orang lain.
PENYEBAB SOMBONG
Ada 4 sebab, seseorang bersikap sombong atas orang lain:
1. ‘Ujub (Bangga Diri)
Bangga diri biasanya timbul karena merasa memiliki yang orang lain tidak memilikinya, entah itu karena harta, tahta, nasab, ilmu, dan hal lainnya. Berawal dari membanggakan diri sendiri, hingga tanpa sadar jatuh pada kesombongan, padahal ujub bisa membinasakan pelakunya, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَتَبَخْتَرُ يَمْشِي فِي بُرْدَيْهِ قَدْ أَعْجَبَتْهُ نَفْسُهُ فَخَسَفَ اللَّهُ بِهِ الْأَرْضَ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Ketika seorang laki-laki sedang bergaya dengan kesombongan berjalan dengan mengenakan dua burdahnya (jenis pakaian bergaris-garis; atau pakaian yang terbuat dari wol hitam), dia mengagumi dirinya, lalu Allah membenamkannya di dalam bumi, maka dia selalu terbenam ke bawah di dalam bumi sampai hari kiamat.” (HR. Bukhari No. 5789; HR. Muslim No. 2088)
2. Merendahkan dan Meremehkan Orang Lain
Merendahkan dan meremehkan orang lain, salah satu cikal bakal sifat sombong seseorang, padahal bisa jadi orang lain lebih mulia kedudukannya di sisi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hujurat ayat 11 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”
3. Suka Menonjolkan Diri
Di era media sosial saat ini, manusia berlomba-lomba menonjolkan diri untuk meraih follower dan pujian sebanyak-banyaknya. Sebagai umat Islam, kita harus mempunyai filter tersendiri, mana yang pantas dipublikasikan, mana yang tidak. Karena sifat menonjolkan diri membuat pelakunya terlena akan pujian yang berlebihan, sehingga merasa diri lebih baik dibanding orang lain, berakibat munculnya sifat sombong dalam diri. Kiranya kita bisa menelaah kembali hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu berikut ini:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri.” (HR. Muslim)
4. Mengikuti Hawa Nafsu
Sifat sombong muncul karena manusia mengikuti hawa nafsunya, ingin lebih tinggi kedudukannya dibanding yang lain di mata manusia, sehingga menjerumuskannya pada kebinasaan. Allah SWT berfirman:
فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَن لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ فَتَرْدَىٰ
“Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya (urusan akhirat) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa.” (QS. Thaha: 16)
ANCAMAN ALLAH SWT BAGI ORANG SOMBONG
1. Menghancurkan Amal Shaleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (HR. Thabrani)
Amalan yang diniatkan bukan mengharapkan ridha-Nya seperti debu yang hilang tidak berbekas, selain tidak mendapatkan pahala, hanya akan berakhir sia-sia. Sehingga patut kiranya, agar senantiasa membersihkan hati dan meluruskan niat kita dalam melakukan sebuah amalan agar terhindar dari sifat sombong.
2. Mati Su’ul Khatimah
Bukankah kita sebagai umat Islam menginginkan akhir yang baik (Husnul Khatimah)? Maka jauhilah sifat sombong agar terhindar dari akhir yang buruk (Su’ul Khatimah). Salah satu contoh kematian orang sombong di muka bumi yang sangat masyhur adalah Fir’aun, Raja Mesir di Zaman Nabi Musa alaihis salam. Fir’aun karena kesombongannya menolak beriman kepada Allah SWT, bahkan mengaku sebagai Tuhan, sehingga di akhir hidupnya, Allah SWT tenggelamkan Fir’aun beserta bala tentaranya di Laut Merah, dan taubatnya Fir’aun saat sakaratul maut, tidak Allah SWT terima. Dalam Al Qur’an Surat Yunus Ayat 90-91, Allah SWT berfirman: "Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir'aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, 'Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya). Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sungguh kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?"
3. Tidak Dicintai Allah dan Rasul-Nya
Dalam Al Quran Surat An-Nahl ayat 22-23, Allah SWT berfirman:
“Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan duduknya paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang yang akhlaknya terbaik di antara kalian. Sedangkan orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak bicara, suka ngobrol dan bermulut besar (sombong).” (HR. At-Tirmidzi)
4. Diabaikan Allah SWT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan oleh-Nya, dan baginya azab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim)
5. Terhalang Masuk Surga dan Dimasukkan ke Neraka
Karena kesombongan Iblis dikeluarkan dari Surga, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al-A’raf Ayat 13: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.”
Orang yang sombong akan terhalang masuk surga, bahkan Allah SWT akan memasukkannya ke dalam neraka.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 72: “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk surga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan.” (HR. Ahmad)
PENUTUP
Dari seluruh untaian di atas, tidak sepatutnya kita memiliki sifat sombong, karena ancaman Allah SWT sangat pedih. Bersikap tawadhu (rendah hati) harus senantiasa dimiliki oleh setiap orang beriman dengan hanya mengharap ridha dari-Nya. Wallahua’lam.
Penulis : Katrina W. & Nursyamsiah
Editor : Nursyamsiah
*Ditulis ulang dari berbagai sumber
Gambar : pixabay.com